Senin 15 Feb 2016 14:24 WIB

Kurs Rupiah Terdepresiasi 0,96 Persen di Awal Tahun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,96 persen terhadap dolar AS pada Januari 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar AS tejadi pada minggu ketiga Januari 2016 yakni Rp 13.863,13 per dolar AS. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Aceh sebesar Rp 14 ribu per dolar AS pada minggu kedua Januari lalu.

Kepala BPS Suryamin juga menjelaskan, rupiah terapresiasi terhadap dolar Australia pada Januari lalu. Level tertinggi rata-rata kurs tengah eceran rupiah dolar Australia terjadi pada minggu ketiga Januari 2016 yang mencapai Rp 9.580,8 per dolar Australia.

"Nilai tukar mata uang negara dengan mata uang negara lain bervariasi. Nilai tukar mata uang untuk transaksi besar yang meliputi aktivitas ekspor, impor, swap, derivatif, dan lainnya dipantau oleh BI. Sedangkan transaksi eceran dipantau melalui money changer," kata Suryamin saat paparan bulanan di kantornya, Jakarta, Senin (15/2).

Selain itu, terhadap yen Jepang, rupiah terdepresiasi 2,36 persen dengan level terendah pada Rp 117,69 per yen. Rupiah juga terdepresiasi 0,36 persen terhadap euro dengan level terendah pada Rp 15.129,72 per euro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement