Kamis 11 Feb 2016 09:59 WIB

Malaysia Dorong UKM Masuk Industri Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto: Reuters
Bendera Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Malaysia mendorong usaha yang dimiliki warga keturunan India untuk masuk dalam industri halal. Usaha yang dimiliki warga Malaysia keturunan India hanya satu persen.

Ketua Malaysian Associated Indian Chambers of Commerce and Industry (MAICCI) Tan Sri K. Kenneth Eswaran mengatakan, ada sekitar 5.000 restoran India dan 9.000 restoran India Muslim di Malaysia. MAICCI melihat kebanyakan UKM makanan itu belum banyak terlibat dalam industri halal. MAICCI berencana membantu mereka melalui pelatihan industri halal, demikian dilansir The Star, Kamis (11/2).

Program ini diselenggarakan bersama SEED Secretariat yang berada di bawah koordinasi Departemen Perdana Menteri. Sekitar 50-100 pengusaha India diharapkan bisa mengikuti pelatihan ini dan bisa mendapat sertifikasi halal. Dengan begitu, jumlah usaha milik warga Malaysia keturunan India yang memiliki sertifikat halal akan meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Sadar akan sudah dikenalnya sertifikat halal Jakim di pasar domestik dan internasional, Eswaran mengatakan program ini juga untuk menghilangkan keraguan halal atas kedai-kedai makanan.

Eswaran menilai industri halal merupakan bagian industri perdagangan yang unik di Malaysia dan jelas bedanya dari kebijakan lain dari pemerintah di sana. ''Sektor ini punya daya tahan dan pertumbuhan yang stabil di angka ganda selama bertahun-tahun,'' ungkap Eswaran.

Pada 2015, kata Eswaran, pertumbuhan industri halal Malaysia mencapai 10,7 persen dengan nilai 37 miliar ringgit. Nilai industri halal diharapkan bisa mencapai 50 miliar ringgit pada 2016 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement