Rabu 03 Feb 2016 18:07 WIB

Indonesia Minta Usia Kereta Cepat Tahan Hingga 100 Tahun

Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.
Foto: Setkab
Kereta cepat yang rencananya dibangun untuk jalur Jakarta-Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub), meminta kepada pihak Cina untuk meningkatkan usia teknis kereta cepat Jakarta-Bandung tahan hingga 100 tahun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan berdasarkan dokumen yang diserahkan pihak Cina, usia teknis kereta cepat tersebut hanya bertahan hingga 60 tahun. "Konsesi yang telah disepakati itu 50 tahun, setelah itu diserahkan kepada pemerintah, masa hanya 10 tahun lagi," ucapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/2).

Menurut Hermanto, perpanjangan usia teknis agar kegunaan kereta cepat bisa bertahan lama. "Jadi, kita minta perpanjangan usia teknisnya supaya bisa dikelola pemerintah lebih panjang," imbuhnya.

Dia mengatakan pihaknya telah membicarakannya dengan pihak Cina terkait permintaan tersebut. "Kami kembalikan dokumennya, karena masih banyak yang tertulis dengan Bahasa Mandarin," ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta untuk memperpanjang as (sumbu) rel dari 4,6 meter menjadi lima meter untuk menyeimbangkan kecepatannya yang mencapai 350 kilometer per jam. "Kami tidak mempersulit, tapi untuk keselamatan," katanya.

Dia menjelaskan untuk kereta dengan kecepatan di bawah 250 jarak as rel rata-rata 3,8 meter. Selain itu, lanjut dia, jarak trase kereta cepat dengan trase kereta lainnya minimum 10 kilometer karena daya pacu kereta cepat yang tinggi.

Hermanto mengatakan sepanjang trase kereta cepat akan dibangun satu terowongan dua kilometer dan tiga jembatan masing-masing sekitar 200 meter. "Yang penting kalau secara perhitungan jarak rel tadi, kalau tidak dibetulkan bisa bahaya karena akan dibangun terowongan dan jembatan," tuturnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement