Senin 14 Oct 2024 11:08 WIB

Berkat Kereta Cepat, KAI Ungkap Terjadi Lonjakan Aset

Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab KAI dalam mengelola aset negara.

Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berkomitmen menjaga seluruh aset berupa ranah dan bangunan yang diamanahkan pemerintah. Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab KAI dalam mengelola dan mengoptimalkan aset negara.

"Selain bergerak di jasa angkutan kereta api, KAI juga terus mengoptimalkan aset berupa tanah dan bangunan yang dimilikinya melalui berbagai bentuk kerja sama komersial," ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Anne menyampaikan, KAI berhasil menertibkan 933.058 meter persegi lahan dan bangunan perusahaan dengan nilai aset Rp 1,69 triliun pada 2022. Anne mengatakan KAI pada 2023 juga menertibkan lahan dan bangunan seluas 729.680 meter persegi senilai Rp 2 triliun.

"Pada 2024, dari Januari hingga September, KAI berhasil menertibkan aset seluas 475.955 meter persegi dengan nilai Rp 731 miliar," ucap Anne. 

Anne menyebut kinerja penertiban aset KAI merupakan hasil kolaborasi yang solid antara KAI dan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, BPN, Kejaksaan, TNI, hingga kepolisian. Anne menilai kerja sama tersebut tentunya sangat penting dalam memastikan proses penertiban berjalan lancar dan efektif.

"Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut, KAI berharap dapat terus meningkatkan pengelolaan aset dan memberikan kontribusi positif bagi negara serta masyarakat," sambung Anne. 

Anne memaparkan KAI membukukan kinerja positif dalam empat tahun setelah pandemi covid-19. Anne mengatakan KAI juga mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk merealisasikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. 

"Tambahan amanah proyek penugasan lain berupa memimpin penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, aset KAI tumbuh sangat signifikan hingga 53 persen yakni menjadi Rp 81,37 triliun pada akhir 2023," lanjut Anne. 

Secara rata-rata, sambung Anne, total aset KAI tumbuh 15,23 persen per tahun sejak 2020. Anne mengatakan pertumbuhan aset KAI didorong keinginan perusahaan untuk terus melakukan investasi,,khususnya peningkatan kualitas aset tetap berupa peremajaan armada sarana lokomotif, kereta, gerbong hingga fasilitas prasarana stasiun di seluruh wilayah operasi.

"Perusahaan juga konsisten dalam berinvestasi dan menyelesaikan proyek penugasan strategis pemerintah khususnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung," ucap Anne. 

Berdasarkan Laporan Tahunan KAI 2023, Anne menyampaikan aset KAI secara historis pada 2020 tercatat Rp 53,2 triliun, kemudian bertumbuh menjadi Rp 62,8 triliun pada 2021. Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi Rp 71,6 triliun pada 2022 dan pada mencapai Rp 81,3 triliun pada 2023.

 

Anne menyampaikan peningkatan aset tersebut juga meningkatkan kinerja perusahaan. Anne mengatakan KAI berhasil mencatatkan perningkatan pencapaian kinerja dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 1,87 triliun pada 2023 atau lebih tinggi 11 persen dari periode sebelumnya pada 2022 sebesar Rp 1,68 triliun. 

"Pencapaian positif ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan KAI yang secara konsisten terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif perusahaan secara berkelanjutan," kata Anne. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement