REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba, menutup pabriknya dan mengakibatkan ribuan karyawannya terancam terkena PHK.
Meskipun tak menampik penutupan dua pabrik tersebut akan berdampak pada perekonomi nasional, namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakinkan pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih baik.
"(Mengancam) Ya pasti ada saja. Kita usaha ekonomi tumbuh lebih baik," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (3/2).
(Baca: KSPI: Gelombang PHK Buruh Sudah Lampu Merah)
Ia mengatakan, pemerintah akan berupaya agar ekonomi nasional dapat tumbuh sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat dikurangi. Ia juga berharap agar terdapat lapangan kerja baru yang justru semakin menyerap jumlah tenaga kerja.
"Tapi kita usahakan ekonomi tetap berjalan sehingga PHK itu ya berkurang lah, kalau perlu justru dibutuhkan tenaga kerja baru," tambah dia.
Terkait ditutupnya dua perusahaan Panasonic dan Toshiba, JK mengaku belum mengetahui hal tersebut. Ia juga mengaku tak mengetahui penyebab menurunnya produksi dua perusahaan tersebut.
"Sebenarnya nasional malah membesarkan, tapi saya tidak tahu di mananya. Jadi itu kan nasional panasonic saya pikir masih oke saja. Saya tidak tahu di sebelah mananya, mungkin ada bagian tertentu yang bersaing kan ada produksinya bermacam-macam," kata JK.
Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, terdapat sekitar 2.500 pekerja yang akan terkena PHK. Saat ini, pekerja pun tengah dalam proses negosiasi pesangon.