Rabu 03 Feb 2016 14:20 WIB

BukaLapak.Com Kejar Pertumbuhan 10 Persen Per Bulan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga memilih barang menggunakan web aplikasi belanja online di Jakarta, Rabu (25/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga memilih barang menggunakan web aplikasi belanja online di Jakarta, Rabu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situs belanja online BukaLapak.com optimis pasar belanja online akan membaik pada tahun 2016. Kesempatan tersebut sangat terbuka luas, sebab market share penjualan online di Indonesia baru sekitar 1 persen dibandingkan penjualan retail yang mencapai 99 persen.

Co-Founder BukaLapak.com, Fajrin Rasyid  mengatakan, tahun 2016 memberikan kesempatan bagi situs belanja online untuk meningkatkan penjualan.  Hal ini bercermin pada yang terjadi di Cina yang pernjualan produk melalui media online bisa mencapai 15 persen. Indonesia juga diprediski bisa mencapai level tersebut.

"Target kita, 4x lipat growth dibanding tahun lalu, artinya 10 persen per bulan. Karena persentase online itu masih kecil," ujar Fajrin dalam acara acara Eatspring Invesment 'The Dawn Of a New Era', Rabu (3/2).

Namun, kesempatan ini tidak sepenuhnya membuat dunai marketing online bisa langsung tancap gas. Pamahaman masyarakat yang minim akan transaksi perabankan masih menjadi hambatanbesar. Kebanyakan pembeli online masih melibatkan tatap muka saat ingin membeli produk online. Sehingga ramai istilah cash on delivery (COD) walaupun barang dijual secara online. Selain itu, meski sudah menggunakan transaksi elektronik, penggunaan manual transfered juga masih mendominasi.

"Masih banyak challangenya. Soal payment karena orang masih pake COD dan manual ATM Bank transfer. Padahal kita pake kredit card dan skema pembayaran lainnya, tapi orang masih pakai manual bank transfer itu yang banyak sekali bikin cancel order," kata Fajrin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement