REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/1) dibuka turun sebesar 16,09 poin di tengah antisipasi kebijakan-kebijakan bank sentral di negara maju.
IHSG BEI dibuka melemah sebesar 16,09 poin atau 0,36 persen menjadi 4.489,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,89 poin (0,75 persen) menjadi 780,17.
"Laju IHSG tertahan oleh sentimen global, pelaku pasar sedang mencermati sejumlah kebijakan bank sentral negara maju," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, di Jakarta, Selasa (26/1).
Ia mengemukakan, pekan ini Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Inggris (BOE), serta Bank Sentral AS (The Fed) melalui Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menyampaikan kebijakan-kebijakan moneternya. Selain itu, lanjut dia, investor juga masih menyikapi ancaman penurunan harga minyak yang menjadi salah satu faktor tekanan bagi pasar global.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Selasa (26/1) pagi ini, berada di level 29,78 dolar AS per barel, turun 1,85 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di level 30,02 dolar AS per barel, 1,57 persen.
(Baca: Saham-Saham di Wall Street Berguguran)
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedang menanti laporan keuangan dari sejumlah emiten yang sedianya akan dirilis dalam waktu dekat ini. "Selain faktor eksternal, sentimen laporan keuangan akan memberikan sentimen tersendiri terhadap pergerakan pasar saham domestik dalam beberapa waktu ke depan," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 407,64 poin (2,11 persen) ke level 18.932,50, indeks Nikkei turun 353,17 poin (2,06 persen) ke level 16.757,74, dan Straits Times melemah 12,63 poin (0,49 persen) ke posisi 2.568,45.