Selasa 26 Jan 2016 09:08 WIB

Ini Prediksi Terbaru IEA Soal Harga Minyak Dunia

Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan tekanan pada harga minyak mentah akan berlanjut pada tahun ini. Tekanan terseut karena bertahannya kelebihan pasokan global sementara permintaan melemah.

"Kita akan terus melihat harga minyak tertekan turun pada 2016 karena ada banyak pasokan di pasar dan tidak begitu banyak permintaan," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol di Davos, Swiss, Senin (25/1).

Menurut Fatih, permintaan semakin lemah karena perekonomian negara-negara besar melambat. "Kami akan melihat tekanan turun pada harga minyak pada tahun 2016, namun kita dapat melihat harga akan mulai meningkat pada akhir 2017," kata Fatih kepada kantor berita Xinhua dalam sebuah wawancara.

Dia memperkirakan harga minyak bisa meningkat sampai 80 dolar AS per barel dalam empat atau lima tahun ke depan. Diakuinya, harga minyak yang rendah adalah berita baik bagi beberapa negara yang merupakan importir minyak. Tapi, itu merupakan berita buruk bagi eksportir minyak, negara-negara timur tengah khususnya dan Rusia.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Rendah, Premium Idealnya Rp 5.600 per Liter

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement