Selasa 26 Jan 2016 08:14 WIB

Saham-Saham di Wall Street Berguguran

Bursa saham di Wall Street
Foto: AP
Bursa saham di Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (25/1) atau Selasa (26/1) pagi WIB. Kinerja pasar saham Amerika Serikat (AS) ini terseret penurunan saham-saham terkait minyak karena harga minyak merosot lagi.

Dow Jones Industrial Average turun 208,29 poin (1,29 persen) menjadi ditutup pada 15.885,22. Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir turun 29,82 poin (1,56 persen) menjadi 1.877,08, sementara indeks komposit Nasdaq melemah 72,69 poin (1,58 persen) menjadi 4.518,49.

Kemerosotan harga minyak telah menjadi masalah bagi saham-saham AS dalam beberapa tahun terakhir, karena pasokan minyak mentah meningkat sekalipun ekonomi global melambat.

"Anda akan terus melihat ketidakstabilan harga minyak," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.

Nilai saham dua raksasa minyak dunia, ExxonMobil dan Chevron, turun masing-masing 3,4 persen dan 3,2 persen. Kondisi lebih parah juga memukul saham perusahaan jasa minyak Weatherford International yang anjlok 11,5 persen, dan produser menengah EOG yang jatuh 6,8 persen.

Saham bank-bank besar juga jatuh. Nilai saham Bank of America turun 4,4 persen, sedangkan Citigroup dan Goldman Sachs  nilaikeduanya kehilangan 3,7 persen.

Sementara itu saham Caterpillar, yang menyediakan peralatan industri untuk sektor minyak dan pertambangan, turun 5,0 persen karena Goldman Sachs menurunkan peringkat sahamnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement