Senin 25 Jan 2016 17:24 WIB

BEI Targetkan Tambah 200 Ribu Investor Baru

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
Petugas melayani calon investor di Galeri Panin Asset Management di lantai dasar BEI, Jakarta
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Petugas melayani calon investor di Galeri Panin Asset Management di lantai dasar BEI, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) manargetkan penambahan jumlah investor Single Investor Identification (SID) tahun sebanyak 200 ribu investor. Sampai sekarang BEI telah menghimpun sebanyak 440 ribu investor.

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengakui jumlah investor di pasar modal Indonesia saat ini masih kalah jauh dibandingkan negara lain. Di Asia Tenggara, jumlah investor di pasar modal Indonesia hanya unggul dibandingkan di Filipina.

Namun, ia meyakini potensi penambahan investor cukup besar. Hal itu berdasarkan survei di sembilan Kota besar, yang memiliki penghasilan lebih dari Rp 10 juta dan mengerti pasar modal atau saham mencapai 800 ribu masyarakat. Sementara yang berpenghasilan di atas Rp 5 juta dan mengerti pasar modal ada 2 juta orang.

"Kita tinggal mengajak mereka dari tahu menjadi minat dan menjadi investor. Besar kok investornya," ucapnya, di Gedung BEI, Senin (25/1).

Di antara produk pasar modal, reksa dana merupakan produk yang kini juga sedang didorong untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Produk ini dinilai lebih mudah digunakan sebagai alternatif investasi, khususnya bagi masyarakat yang baru memulai investasi di pasar modal.

Saat ini, jumlah investor reksa dana memang belum banyak. Nicky menyebut baru ada 230 ribu investor reksa dana.

"Bagaimanapun hadirnya reksa dana lebih belakangan, tapi dilihat dari demand kelolaan itu besar," katanya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 23 Desember 2015, ada 1.083 produk reksa dana yang terdaftar di OJK dengan jumlah total Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebanyak Rp 268,44 triliun dan 181,94 miliar unit penyertaan dari 15 jenis reksa dana.

Baca juga: BEI Ajak Masyarakat Investasi di Reksa Dana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement