REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) per klaster berdasarkan jenis usaha dan operasionalnya, dianggap menguntungkan berbagai perusahaan pelat merah.
"Konsolidasi BUMN per klaster berdasarkan jenis usahanya ini sesungguhnya menguntungkan tiap perusahaan itu sendiri," kata Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Harry Sampurno di Gedung BUMN Jakarta, Jumat (22/1).
Harry menjelaskan keuntungan yang bisa didapatkan oleh tiap korporasi, adalah berupa kerja sama operasional yang dikerjakan bersama-sama, seperti Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) dan Balai Pustaka yang tergabung dalam konsolidasi jenis bisnis perusahaan publising dan media (National Publishing and News Co./NPNC). Dia menjelaskan secara operasional, PNRI dan Balai Pustaka seakan sudah menjadi satu, sehingga memungkinkan untuk melakukan pemesanan pekerjaan pada satu pihak saja.
"Order pekerjaan misalnya bisa ke Balai Pustaka atau PNRI, untuk diteruskan ke perusahaan yang paling cocok melakukan proyek tersebut. Ini untuk negara juga, dengan begitu, mereka bisa saling membantu sehingga bisa mengangkat reputasi negara juga baik di tingkat domestik ataupun Internasional," katanya.
Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Djakfarudin Junus mengatakan dengan NPNC, pihaknya mendapatkan berbagai keuntungan sehingga imbasnya pertambahan kas negara dari pendapatan BUMN.
"Dengan NPNC ini, kita bisa lebih mudah menerima proyek, karena seolah kita bawa bangsa, misalnya kami kemarin mendapat order pengadaan Al Quran dari Kazakhstan, kita serahkan ke Balai Pustaka karena mereka kompeten untuk itu meskipun kami yang mendapatkan proyeknya, artinya kita juga bisa berperan dalam pendapatan negara," katanya.
NPNC tersebut terdiri dari berbagai BUMN di bidang penerbitan dan pemberitaan yang terdiri dari LKBN Antara, PNRI, Balai Pustaka dan Perusahaan Film Negara (PFN). NPNC merupakan bagian dari cluster BUMN sektor telekomunikasi digital selain model bisnis lainnya yang bertujuan untuk membangun jaringan mobile broadband sampai ke pedesaan dan jaringan fiber optik sampai ibukota kabupaten.