REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Urusan Logistik Devisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki stok beras 16 ribu ton. Ditambah lagi rencana pengisian stok Januari-Februari 2016 sejumlah 37 ribu ton.
"Stok beras yang dikuasai Bulog ini mampu memenuhi kebutuhan beras untuk dua bulan ke depan," kata Humas Bulog Devre NTT Oni Nawa di Kupang, Kamis (21/1).
Untuk rencana pengisian stok beras 37 ribu ton untuk periode Januari-Februari 2016 antara lain 17 ribu ton dari Jawa, dan 20 ribu ton lainnya dari beras impor.
Disamping mendapat pasokan dari Jawa dan impor, Bulog NTT juga terus berupaya membeli beras hasil produksi petani daerah itu. "Bulog sudah punya standar. Stok beras selalu disiapkan untuk kebutuhan dua sampai tiga bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu merasa panik," katanya.
Mengenai stok di daerah-daerah, dia mengatakan NTT merupakan daerah kepulauan, sehingga Bulog selalu menyiapkan stok di daerah. Apalagi, pada musim tertentu, dimana perairan NTT kurang bersahabat sehingga kapal-kapal tidak bisa beroperasi, baik untuk mengangkut penumpang maupun barang.
"Dari keseluruhan stok beras yang dikuasai Bulog itu, sebagian di antaranya ada di daerah dan siap dimanfaatkan kapan saja jika diperlukan," katanya.