Senin 18 Jan 2016 10:31 WIB

Industri Jerman Ingin Keluar dari Bayang-Bayang Cina

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Industri di Jerman (ilustrasi)
Foto: dw.de
Industri di Jerman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan-perusahaan di Jerman berusaha untuk keluar dari bayang-bayang ekonomi Cina. Mereka tak ingin terus khawatir akibat perlambatan ekonomi Cina meski terjadi penurunan permintaan produk-produk mereka di sana.

"Tetu saja kami mengalami jatuh bangun permintaan Cina saat ini. Mitra-mitra kami di Cina saat ini juga gelisah. Bisnis beberapa tahun sebelumnya berjalan baik-baik saja, namun kini mereka tak tahu proyeksi ke depan bagaimana," kata Kepala Garant-Moebel, sebuah perusahaan furnitur Jerman, Franz Hampel, dilansir dari the Local, Senin (18/1).

Garant-Moebel mempekerjakan sekitar 230 karyawan aktif di 20 negara. Perusahaan ini membuka kantor di Hong Kong dua tahun lalu dan mempekerjakan belasan orang di sana.

Fluktuasi terhadap yuan akibat krisis keuangan baru-baru ini membuat sektor furnitur di Cina lesu. Perusahaan Jerman lain yang beroperasi di Jerman, Getriebebau Nord juga mengalami hal serupa.

"Pertumbuhan tetap ada, namun semakin sulit," ujar Kepala Pemasaran Internasional di Getriebebau Nord, Christoph Block.

Kedua perusahaan di atas merupakan perwakilan dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang menjadi tulang punggung perekonoian Jerman saat ini. Perusahaan-perusahaan besar lain yang juga terpukul penurunan ekonomi Cina adalah Volkswagen, BMW and BASF. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement