Jumat 15 Jan 2016 17:30 WIB

Pembangkit Pertama Proyek 35 Ribu MW Siap Operasi

Rep: sapto andika chandra/ Red: Taufik Rachman
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo di desa Maleo, Pohuwato, Gorontalo, Rabu (11/11).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo di desa Maleo, Pohuwato, Gorontalo, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID,  GORONTALO -- Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo siap beroperasi setelah melalui uji coba tegangan sejak Desember 2015 lalu. Nantinya PLTG Gorontalo akan masuk ke dalam sistem kelistikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).

Pembangunan proyek PLTG Gorontalo  4 x 25 Mega Watt (MW) sendiri dilakukan kurang dari 4 bulan oleh PT PLN (Persero) bersama PT Pembangunan Perumahan (PP). PLTG Gorontalo sendiri merupakan pembangkit listrik pertama yang berhasil rampung dalam mega Proyek 35.000 MW.

“Progress pembangunan PLTG Gorontalo ini terbilang cukup cepat, kami telah berhasil memasang empat unit mesin pembangkit kapasitas 25 MW, dan hari ini kami juga telah menjalankan pengetesan panel dan trafo di Gardu Induk (GI) PLTG Gorontalo, dan semuanya berjalan dengan baik. Jika hasilnya stabil seperti ini saya optimistis proses masuk sistem akan segera terealisasi dalam 24 jam ke depan,“ ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, PT PLN (Persero), Machnizon Masri, Jumat (15/1).

Machnizon menjelaskan, untuk tahap pertama dua unit pembangkit masing-masing berkapasitas 25 MW telah berhasil melalui uji coba sistem dan tegangan. Dengan masuknya kedua unit ini, lanjutnya, maka sistem kelistrikan Sulutgo akan bertambah 50 MW.

Selain itu, Machnizon menambahkan, secara bersamaan PLN juga telah berhasil merampungkan Gardu Induk (GI) PLTG Gorontalo, serta pembangunan enam Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTG Gorontalo – GI Marisa berkapasitas 150 kilo Volt (kV) dengan panjang 1,4 kilo meter sirkit (kms).

Machnizon mengatakan, PLTG Gorontalo ini akan menjadi pembangkit pertama dalam rangkaian program pembangkit 35.000 MW yang ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan. Sebanyak 700 pekerja terlibat dalam proses percepatan pembangunan PLTG yang terletak di desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo. Percepatan pembangunan PLTG ini, menurut Machnizon, untuk menjawab kebutuhan warga akan listrik yang semakin hari semakin tinggi.

Untuk saat ini, beban puncak di Sulutenggo pada siang hari mencapai 325 MW, sementara daya mampu pasok 320 MW. Khusus untuk Gorontalo, daya mampu hanya sekitar 50 MW sementara beban puncak mencapai 80 – 85 MW .

“Dengan masuknya sistem PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban akan kurangnya listrik di wilayah Sulutenggo, khusunya Gorontalo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi hingga 84,4 persen,” kata Machnizon.

Sementara itu, untuk tahap selanjutnya, yaitu dua unit mesin lainnya, akan segera masuk sistem kelistrikan Sulutgo akhir Februari mendatang."Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai bukti keseriusan PLN untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35.000 MW," ujar Machnizon.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengepresiasi kinerja PLN, sehingga proyek PLTG Gorontalo bisa rampung dan diharap bisa masuk sistem. "Dengan begitu, bisa menambah pasokan listrik masyarakat Gorontalo," kata Rusli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement