Jumat 08 Jan 2016 16:57 WIB

Target Menteri BUMN untuk Holding BUMN Pertambangan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Menteri BUMN Rini Soemarno.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri BUMN Rini Soemarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang menyiapkan pembentukan induk usaha atau holding untuk badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di sektor pertambangan. Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan holding BUMN Pertambangan ini bisa terbentuk pada 2018 mendatang. Meski begitu Rini mengatakan, setidaknya akhir 2016 ini kajian dan mekanisme pembentukan holding ini sudah selesai dilaksanakan.

Dalam pembicaraan awal ini, BUMN yang akan digabung di bawah satu induk usaha adalah PT Aneka Tambang (persero) Tbk, PT Bukit Asam (persero) Tbk, PT Timah (persero), dan PT Indonesia Asahan Aluminium (persero).

Rini menyebutkan, ide awal pembentukan holding atas BUMB pertambangan ini untuk menyamakan satu persepsi pemikiran dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan pertambangan. Targetnya pun tak tanggung-tanggung, holding BUMN pertambangan nantinya diharapkan menjadi pemain besar skala global di sektor pertambangan.

Di sisi lain, Rini mengatakan, pembentukan holding di sektor pertambangan guna mempermudah pemanfaatan bahan baku di hilir untuk kemudian dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk akhir. Rini mencontohkan, produk bauksit yang dieksploitasi PT Antam bisa dimanfaatkan oleh PT Inalum menjadi bahan baku grade alumina, dan pada akhirnya bisa diolah lagi mejadi produk aluminium yang bisa dimanfaatkan oleh industri pesawat terbang. Ia menambahkan, pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir bisa meningkatkan nilai jual produk delapan hingga 10 kali lebih tinggi dari bahan mentahnya.

"Perekonomian Indonesia salah satu yang masih lemah adalah manufacturing. Nah, salah satu kekuatan Indonesia yang masih ada sekarang, biarpun harga turun tapi kekayaan alam di pertambangan yang sebetulnya banyak negara iri. Mereka (negara lain) bisa membangun industrinya karena dapat bahan baku dari kita," ujar Rini usai menandatangai MoU bersama dengan keempat BUMN Pertambangan di kantornya, Jumat (8/1).

Selain produksi aluminium, Rini juga menargetkan Antam untuk bisa memproduksi stainless steel dari bahan baku feronikel. Dengan begitu, targetnya pada 2018 nanti holding BUMN ini bisa beroperasi menjadi bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan skala operasi dunia.

Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma menyambut baik pembentukan holding BUMN Pertambangan ini. Terkait dengan sinergi dengan PT Antam dalam produksi stainless steel, pihaknya akan membangun pembangkit dengan kapasitas 80 megawatt. Kapasitas itu dibangun untuk tahap awal pengolahan. Sedangkan kapasitas listrik yang dibutuhkan hingga menghasilkan produk stainless steel, maka pembangkit listrik tenaga batubara dengan kapasitas 600 MW akan ikut dibangun pada tahap pengembangan setelah 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement