REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan keuangan syariah di Indonesia masih belum memuaskan. Bahkan, pembiayaan peran industri keuangan masih jauh di bawah Malaysia. (Baca: Presiden Ingin Perbankan Syariah Buat Terobosan)
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan, perkembangan industri keuangan syariah masih berada di bawah potensinya.
Menurut Muliaman, pembiayaan peran industri keuangan yang masih 4,5 persen diharapkan bisa menyaingi Malaysia yang sudah 21 persen. Karena itu harus segera keluar dari perangkap 4,5 persen.
"Tidak mungkin dalam waktu dekat kejar Malaysia, tapi dalam beberapa tahun, 5-10 tahun bukan hal tidak mungkin kita bisa mengejar Malaysia," katanya, Selasa (5/1).
Dia menuturkan, koordinasi akan lebih lancar karena dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Baca: Presiden Bentuk Komite Nasional Keuangan Syariah)