Senin 04 Jan 2016 16:00 WIB

Mendag: Ekspor 2016 akan Mengalami Kontraksi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan Tanjung Priok
Foto: M Syakir/Republika
Kegiatan ekspor-impor di pelabuhan Tanjung Priok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong optimistis neraca perdagangan pada 2016 akan tetap surplus. Dia memprediksi, kinerja ekspor pada 2016 akan mengalami kontraksi sekitar dua persen sampai tiga persen.

"Tahun lalu ekspor kita turun 14 persen, pada 2016 ini ekspor mungkin masih menurun tapi laju kontraksinya membaik dan neraca perdagangan mudah-mudahan bisa surplus juga," ujar Thomas di Jakarta, Senin (4/1).

Thomas mengaku, pada 2015 lalu dia tidak menaruh harapan besar terhadap kinerja ekspor maupun neraca perdagangan karena terjadinya pelemahan ekonomi global. Pada 2016 ini dia menilai sejumlah negara sudah mulai mengalami pemulihan ekonomi. Apalagi, pada 2016 sudah banyak deregulasi yang mulai berjalan sehingga diharapkan dapat segera dirasakan oleh masyarakat maupun pelaku usaha dan investor.

Menurut Thomas, saat ini Kementerian Perdagangan juga sedang menjajaki kerja sama bilateral dengan Australia dan Turki. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga akan menjajaki pasar India karena negara tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara berkembang lainnya.  "Kami mau kasih perhatian khusus dengan India, dan presiden sudah minta di bidang farmasi," kata Thomas.

Thomas menjelaskan, pada 2016 pemerintah juga akan fokus untuk membangun sistem pergudangan untuk menyimpan hasil panen saat mengalami surplus. Rencananya pergudangan tersebut akan dibangun sesuai regionalnya dan bekerja sama dengan gudang-gudang Bulog.

 

Baca juga: Pengusaha Minta Pemerintah Cabut Aturan Pembekuan Izin Perusahaan HTI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement