REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan kembali stabil pada tahun 2016 ini. Berdasarkan data Bloomberg, Senin (4/1), nilai tukar rupiah dibuka di level Rp 13.825 per dolar AS. Rupiah sempat melemah 88 poin di level Rp 13.913 saat pembukaan perdagangan pasar saham.
Menurut kurs referensi JISDOR Bank Indonesia, kurs tengah rupiah ditetapkan di level Rp 13.898 per dolar AS. Sedikit melemah dibandingkan pada 31 Desember 2015 di level Rp 13.795 per dolar AS.
“Secara umum nilai tukar akan kembali lebih stabil, kita melihat bahwa tantangan utama rupiah masih besarnya impor dibandingkan impor dibanding ekspor,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, seusai pembukaan perdagangan pasar saham di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (4/1).
Agus menambahkan, defisit transaksi berjalan (CAD) yang di tahun 2014 sebesar 27 miliar dolar AS, sudah turun menjadi defisit 17 miliar dolar As di tahun 2015. Meskipun sudah turun 10 miliar dolar AS, namun masih defisit dan menjadi tantangan terhadap nilai tukar rupiah.
Di samping itu, neraca perdagangan di 2015 kondisinya surplus, meskipun ada sedikit defisit pada akhir tahun. Diharapkan, neraca perdagangan dan CAD pada 2016 akan lebih baik.