Ahad 03 Jan 2016 11:18 WIB

Awal Dagang 2016, IHSG Diprediksi Masih Dalam Tren Penguatan

Rep: Risa Herdahita/ Red: Joko Sadewo
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  Republika/Tahta Aidilla.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Republika/Tahta Aidilla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada perdagangan Senin (4/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan berada dalam tren kenaikan. IHSG akan berada pada rentang support 4.565-4.583 dan resisten 4.608-4.612.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG hingga penutupan tahun 2015 masih berada dalam tren kenaikannya. Pelaku pasar masih mempertahankan volume belinya.

Pihaknya pun berharap pada perdagangan awal tahun besok, aksi beli masih dapat terjadi. Hal ini didukung oleh sentimen-sentimen yang juga dapat memberikan kondisi pasar kondusif.

"Meski demikian, tren kenaikan yang terjadi memberikan utang gap di level 4.569-4.571. Untuk itu, tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG," lanjut Reza, Ahad (3/1).

Ia mengatakan, IHSG sejauh ini hanya nyaris nyaris mendekati target yang ia perkirakan untuk akhir tahun 2015, yaitu di level 4.600-an. Bahkan jika dihitung Year To Date (YTD) juga masih tercatat minus 12,13 persen.

"Paling tidak masih dapat berakhir di zona hijau di akhir tahun kemarin. Animo pelaku pasar untuk membuat IHSG tetap bertahan di zona positif cukup besar," kata dia.

Para pelaku pasar masih mencoba untuk tetap bertahan di tengah munculnya aksi-aksi jual dari pelaku pasar lainnya yang memanfaatkan kenaikan IHSG sebelumnya. Kondisi ini terlihat dari laju IHSG yang secara intraday perdagangan menunjukan terjadi penguatan di awal sesi dan diikuti oleh pelemahan sesaat di sesi kedua.

"Beruntungnya IHSG, masih adanya volume beli mampu mengangkat posisi IHSG di akhir penutupan perdagangan akhir tahun," jelas dia.

Sayangnya, di akhir penutupan IHSG, transaksi asing berbalik melakukan aksi jual dan didukung dengan terdepresiasinya Rupiah. Asing kembali masuk dari net buy Rp 79,19 miliar menjadi net sell Rp 114,73 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement