Kamis 24 Dec 2015 23:27 WIB

Keuangan Syariah Berpeluang Membaik Tahun Depan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Buku Kodifikasi Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Foto: OJK
Buku Kodifikasi Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

REPUBLIKA.CO.ID ,DEPOK -- Ekonomi Indonesia diharapkan bisa membaik pada tahun depan setelah pada 2015 relatif lesu. Perbaikan diharapkan terjadi terutama untuk industri keuangan syariah.

Dalam paparan Outlook Ekonomi Syariah 2016 di Kampus STEI SEBI, Rabu (23/12), peneliti SEBI Islamic Business & Economics Research Centre (SIBER-C) Aziz Budi Setiawan mengatakan, pertumbuhan APBN 2015 sebesar 5,7 persen dan perekonomian di 2016 secara global akan terlihat mengalami kenaikan. Namun kenaikan ini perlu diimbangi dengan tata kelola yang baik untuk menghasilkan pertumbuhan yang optimal.

Sebab di samping peningkatan, angka inflasi hingga kini masih sekitar tiga persen yang disumbang mayoritas oleh harga bahan pangan. Padahal, sektor pangan dan manufaktur merupakan tonggak utama perekonomian Indonesia. Menurut Azis, masyarakat juga harus waspada terhadap perekonomian yang terlihat membaik ini.

''Jangan sampai, kenaikan ekonomi yang terjadi saat ini tidak terdistribusi secara merata, hanya dirasakan oleh sebagian kalangan,'' kata Azis kepada Republika.co.id.

Dari segi keuangan sosial, Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini menyampaikan, berbagai penelitian menunjukkan potensi zakat di Indonesia mencapai angka Rp 200 triliun. Namun, yang terealisasi baru mencapai Rp 30 triliun.

Juwaini menyebut, perubahan regulasi penghimpunan zakat yang dikeluarkan Pemerintah memberi dampak kepada lembaga amil zakat nasional (Laznas) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

''Di antaranya adalah jumlah Laznas yang berkurang akibat degradasi dan konversi, penghimpunan dana masing- masing Laznas yang seharusnya semakin besar, peran Baznas yang semakin signifikan serta tantangan efektivitas pemanfaatan zakat yang akan semakin besar,'' kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement