REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia menargetkan seluruh stasiun dilengkapi e-kios berupa vending machine atau mesin tiket otomatis.
"Sudah ada 19 stasiun di 12 kota yang telah dilengkapi e-kios, sudah 31 e-kios. Semua stasiun akan dipasangi ini," katanya usai peresmian loket dan peluncuran e-kios di Stasiun Besar Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (18/12).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa penempatan e-kios itu dilakukan secara bertahap yang dimulai dari stasiun-stasiun besar hingga ke stasiun-stasiun kecil. Ia memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi seluruh stasiun dengan e-kios mencapai lima tahun. "Ada 600-an stasiun. Kalau saya maunya besok, selesai semua," katanya.
Menurut dia, e-kios bakal mengurangi loket penjualan tiket di setiap stasiun karena sistem yang digunakan akan menjadikan lebih baik, lebih cepat, dan tidak antre. Ia mengatakan bahwa nantinya e-kios tidak hanya ditempatkan di stasiun tetapi juga di luar seperti gerai anjungan tunai mandiri (ATM). Candra mengatakan bahwa penyelenggaraan e-kios merupakan program kemitraan antara PT KAI dan PT Finnet.
Sementara itu, Direktur Utama PT Finnet Niam Dzikri mengatakan bahwa 31 unit vending machine yang digunakan untuk melengkapi e-kios tersebut tersebar di 12 kota seperti Jakarta, Cirebon, Purwokerto, dan Surabaya. "Alat ini memiliki beberapa kelebihan di antaranya dapat bekerja selama 24 jam full, bisa memilih lokasinya bagi pelanggan, terus cara bayarnya bisa pakai uang tunai, bisa pakai semua kartu debit, dan nanti bisa pakai e-money (uang elektronik)," katanya.
Ia mengatakan bahwa sejak dioperasikan pertama kali pada bulan April sudah terjadi sebanyak 129 ribu transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 40 miliar. Menurut dia, pihaknya akan terus mengembangkan mesin tiket otomatis tersebut.