Kamis 17 Dec 2015 16:23 WIB

Bandara Internasional Jabar Tawarkan Lelang Proyek Rp 2,116 Triliun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Bandar udara (ilustrasi)
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Bandar udara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), menggelar acara Market Sounding di Bandung, Kamis (17/12). Hadir dalam acara sekitar 40 calon investor dari dalam dan luar negeri. Dari mulai perusahaan infrastruktur, perhotelan hingga perbankan.

 

Menurut Direktur Utama Virda Dimas, dalam kesempatan tersebut pihaknya menawarkan proyek sisi darat pembangunan BIJB Kertajati. Nilai tendernya, mencapai Rp 2,116 triliun. Terbagi dalam tiga paket. Yakni, pembangunan aksebilitas senilai Rp 355 miliar, terminal utama Rp 1,3 trliliun, dan pembangunan bagian lainnya Rp 416 miliar.

"BIJB kan memang dipercaya untuk sisi darat seperti terminal dan lain-lain," ujar Virda kepada wartawan, Kamis (17/12).

Menurut Virda pembangunan proyek BIJB tersebut kewenangannya dibagi dua. Dari sisi udara, kewenangannya ada pada pemerintah pusat. Yakni, penggunaan APBN mulai dari tower, navigasi, appron, dan peralatan. Sedangkan pembangunan dari sisi darat, menjadi kewenangan BIJB.

Melalui market sounding ini, kata Virda, Ia berharap ada calon investor terbaik yang bisa menggarap bandar udara kebanggaan warga Jabar tersebut. Apalagi, investor luar negeri saat ini sudah banyak yang tertarik. Di antaranya dari Swiss, Turki, Katar, India, Cina dan Swedia. "Setelah ini, kami akan tunggu respons dari market sounding ini," katanya.

Pra kualiafikasi lelang, kata dia, bisa dilakukan pada Januari pekan ke dua. Semua peserta lelang, membuat list dokumen. "Nanti akan kami kerucutkan," katanya.‬

Virda berharap, pengerjaan proyek ini bisa segara dimulai. Karena, pihaknya sudah mengantongi IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Jadi, tinggal menunggu izin pengunaan lahan karena saat ini bentuknya masih sewa. Ke depannya, Pemprov Jabar akan menjadikan sewa lahan itu menjadi penyertaan modal. "Tapi harus proses verifikasi," katanya.

Terkait market sounding, Virda  mengatakan acara ini dimaksudkan untuk memaparkan potensi bisnis dan rencana ke depan bandara terbesar di Jabar tersebut. Korporasi berharap informasi yang didapat para calon investor bisa menyakinkan mereka untuk berkontribusi di proyek yang terletak di Kertajati, Majalengka ini. "Kami ingin menemukan investor yang memiliki kemampuan teknis dan keuangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement