REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Nilai tukar (kurs) dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Senin (14/12) atau Selasa (15/12) pagi WIB. Penguatan dolar AS dikarenakan investor menunggu pertemuan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang dipantau cermat pekan ini.
Para investor secara luas memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di pertemuan kebijakan moneter pada Selasa (15/12) dan Rabu (16/12) untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan baru-baru ini, bahwa berlanjutnya perbaikan di pasar tenaga kerja AS membantu memperkuat keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target dua persen dalam jangka menengah.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback tersebut terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 97,663 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1000 dolar AS dari 1,0994 dolar di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,5141 dolar AS dari 1,5229 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7245 dolar AS dari 0,7191 dolar.
Sementara dolar AS dibeli 120,83 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,78 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9851 franc Swiss dari 0,9820 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3736 dolar Kanada dari 1,3735 dolar Kanada.