Jumat 11 Dec 2015 18:48 WIB

Produk Pelumas Diminta Penuhi SNI

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
  Pekerja memeriksa pengisian minyak pelumas di pabrik pengemasan Pertamina di Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memeriksa pengisian minyak pelumas di pabrik pengemasan Pertamina di Kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin menetapkan adanya standar nasional Indonesia (SNI)‎ untuk produk pelumas atau oli yang dijual di pasar dalam negeri.

Rini menilai, penetapan SNI untuk produk oli atau pelumas penting untuk mendorong pelaku usaha dan produsen bisa berkompetisi secara lebih adil. Menurutnya, dengan akan berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, penetapan SNI menjadi suatu keharusan agar produk pelumas Indonesia tidak tergerus produk serupa dari luar negeri.

"Mohon dukungan Menperin untuk dapat menetapkan SNI untuk lubricant sehingga bisa kompetisi secara fair.‎ Dengan terbukanya MEA kita harus menerapkan SNI," ujar Rini saat meresmikan New Production Unit Pertamina di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (11/12).

Rini menambahkan, produk dari Indonesia harus bisa bersaing dengan optimal di pasar domestik. "Itulah hal-hal yang sangat utama untuk ditekankan," kata dia.

Sementara itu, menjawab permintaan Rini, Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan bahwa pihaknya akan secepatnya menetapkan SNI untuk pelumas. Saleh mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk merealisasikan permintaan Menteri BUMN tersebut.

"‎Ya secepatnya (menetapkan SNI untuk pelumas). Kita kan memang sudah mengharuskan SNI untuk program lubricants sehingga terlindungi," katanya.

PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu produsen oli nasional, sedang berupaya meningkatkan kualitas produk pelumasnya. Melalui anak usahanya PT Pertamina Lubricants, Pertamina mulai mengoperasikan Production Unit Jakarta (PUJ) yang merupakan pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan, fasilitas produksi ini diantaranya terdiri atas Lube Oil Blending Plant dengan kapasitas 270 juta liter per tahun, Grease Plant dengan kapasitas 8.000 MT per tahun, dan Viscosity Modifier Plant berkapasitas 14 juta liter per tahun. PUJ yang baru memiliki kapasitas 80 persen lebih besar dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya. Dengan kemampuan sepeti ini, Bambang yakin produk pelumas Pertamina telah memenuhi standar internasional. (Baca juga: Industri Pelumas Nasional Topang Otomotif)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement