Jumat 04 Dec 2015 19:36 WIB

Pemerintah Dorong Diversifikasi Karet Alam dalam Pembangunan Infastruktur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja sedang menyelesaikan proyek infrastruktur dikawasan Kuningan,Jakarta, Selasa (7/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan proyek infrastruktur dikawasan Kuningan,Jakarta, Selasa (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, pemerintah Indonesia akan mendorong penggunaan karet alam dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini merupakan upaya untuk diversifikasi produk-produk berbasis karet alam.

"Upaya tersebut saat ini sudah dalam pembahasan di tingkat menko dan Inpres yang mengaturnya sudah dalam tahap finalisasi, Insya Allah akan keluar tahun ini," ujar Bachrul di Jakarta, Jumat (4/12).

Bachrul menjelaskan, penggunaan karet alam dalam pembangunan infrasruktur sudah dilakukan oleh negara lain di Asia Tenggara misalnya saja Thailand yang sudah mulai mencampur karet alam dengan aspal untuk pengecoran jalan. Menurut Bachrul, harganya memang 20 persen lebih mahal namun ketahanan aspalnya bisa 40 persen lebih lama dibandingkan dengan aspal yang tidak dicampur karet. Selain itu, Malaysia juga sudah menggunakan bahan baku karet alam dalam pembangunan infrastruktur MRT.

"Jadi, slipper untuk MRT di Malaysia bukan pakai kayu atau beton tapi sudah pakai karet," kata Bachrul.

Bachrul mengatakan, di Indonesia ada berbagai proyek pembangunan yang bisa menggunakan bahan baku karet. Diantaranya komponen pembuatan pintu air, campuran aspal, dock fender, dan juga pembangunan bendungan. Dengan adanya diversifikasi tersebut maka akan terjadi peningkatan konsumsi karet domestik sebesar 10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement