REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thailand berambisi menjadi lima besar eksportir produk halal pada 2020. Pemerintah Thailand memberikan perhatian khusus untuk hal ini. Institut Pangan Nasional Thailand (NFI) mendorong pemanfaatan peluang ekspor pangan halal selama lima tahun ke depan ini.
Untuk tahun fiskal 2016, Kementerian Perindustrian Thailand mengalokasikan 180 juta baht untuk promosi ekspor produk halal. Dilansir dari The Nation, Rabu (2/12) Direktur NFI Yongwutti Saopruek mengatakan, Kamar Dabang Dubai memproyeksikan pasar produk halal global akan mencapai 23 triliun dolar AS (824 triliun baht). Termasuk di dalamnya bahan-bahan kimia, pangan, keperluang rumah tangga, kosmetik, pakaian dan bahan obat.
NFI mendapat alokasi 120 miliar baht dari pemerintah Thailand untuk mempromosikan produk halal. Pemerintah Thailand juga akan menggulirkan program pengembangan produk halal untuk usaha kecil menengah (UKM) dan Otop (One Tambon, One Product) untuk mempercepat pencapaian target ekspor pada 2020.
Tahun lalu, belanja produk halal mencapai 1,1 triliun dolar AS atau 20 persen dari belanja global. Nilainya akan naik menjadi 1,6 triliun dolar AS pada 2018. Dengan hampir dua miliar jiwa, konsumen Muslim menjanjikan pasar ekspor yang luar biasa. Tahun lalu, Organisasi Kerja sama Islam (OIC) dengan 57 negara anggotanya mencetak nilai impor hingga 164 miliar dolar AS. Industri ini tumbuh rata-rata 16 persen dalam lima tahun belakangan.