REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (30/11), menyetujui mata uang Cina, yuan masuk dalam daftar mata uang global untuk cadangan devisa internasional bersama dolar Amerika Serikat, euro, yen, dan poundsterling. Keputusan ini menjadi tonggak besar bagi negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Dilansir Aljazirah Selasa (1/12), Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menyebut keputusan ini sebagai tonggak penting dalam integrasi ekonomi Cina ke dalam sistem keuangan global. Masuknya yuan ke dalam daftar diharapkan dapat membantu Cina lebih terbuka pada perekonomian dunia.
"Ini juga merupakan pengakuan atas kemajuan yang dibuat pemerintah Cina dalam beberapa tahun terakhir dalam mereformasi sistem moneter dan keuangan Cina," ujar Lagarde.
Profesor ekonomi di New York University Ann Lee mengatakan, keputusan IMF membuat Cina akan menjadi lebih bertanggung jawab dengan kekuatan finansialnya. "Mereka tahu bahwa mereka sekarang punya status," ujarnya.
Devaluasi tak terduga yuan Agustus lalu mendapat penilaian baik dari IMF. Masuknya yuan ke dalam daftar IMF akan berlaku pada 1 Oktober 2016.