Ahad 22 Nov 2015 08:09 WIB

Mayoritas Korban Investasi Bodong Ibu Rumah Tangga

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nidia Zuraya
Investasi bodong
Investasi bodong

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kantor perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan rata-rata korban penipuan investasi bodong berasal dari kalangan ibu-ibu. Bahkan, kalangan intelektual pun banyak yang menjadi korban dalam kasus tersebut. Meski belum terdapat pengaduan masyarakat tapi peredaran investasi yang diduga bodong banyak beredar.  

“Yang banyak itu (korban) ibu-ibu, dia lemah (mengetahui informasi), tidak hanya itu kalangan intelektual pun ada yang menjadi korban. Kebanyakan masyarakat yang menjadi korban, pengetahuannya masih kurang soal investasi,” ujar Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK Kantor Perwakilan NTB, Aprilah HS kepada wartawan saat pelatihan di Gili Trawangan, Ahad (22/11).

Ia menuturkan,  masyarakat harus cerdas dalam memilih investasi dengan lebih awal memahami perusahaan yang menawarkan jasa investasinya. Termasuk identitas investor yang menawarkan investasi.  Sebab , selama ini masyarakat akan bertanya ketika baru ditimpa permasalahan.

“Banyak masyarakat yang terjerumus, cuma malu mengakui bahkan orang yang intelek pun menjadi korban,” katanya.

Dirinya menuturkan, saat ini belum ada masyarakat yang mengeluhkan dan melaporkan mengenai perusahaan investasi bodong. Namun, bukan berarti investasi bodong tidak ada, oleh karena itu masyarakat harus banyak mempelajari investasi-investasi yang ditawarkan oleh perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement