Jumat 20 Nov 2015 23:24 WIB

'Emas Freeport Bukan 16 Juta Kg, tapi 1,8 Juta Kg'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Said Didu
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Said Didu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) langsung mengklarifikasi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang nyatakan bahwa kandungan emas yang ada di lahan yang dioperasikan PT Freeport Indonesia sebesar 16 juta kg.

Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu menyatakan, pegangan pemerintah selama ini adalah data resmi hasil sertifikasi lembaga internasional. Kandungan emas di Freeport, lanjut Said, sebanyak 1.800 ton.

"Jadi bukan hasil hitungan dari pengusaha dan hitungan pemerintah," katanya, Jumat (20/11).

Said melanjutkan, dari angka 1.800 ton, perhitungannya adalah ore atau bijih yang ada di sana sebanyak 2,2 miliar ton bijih batu dengan kandungan 0,8 gram per ton.

"Jadi dari segi angka bukanlah 16 ribu ton tapi 1800 ton. Itu berdasarkan sertifikasi lembaga internasional. Itu digunakan juga dalam rangka pinjam ke bank, membangun smelter, fasilitas," jelasnya.

Sebelumnya, Rizal Ramli menyatakan Indonesia bisa mendapatkan rezeki berlipat ganda apabila berani menghadapi PT Freeport. Dalam hitung-hitungannya apabila kontrak karya Freeport dikembalikan ke Indonesia, Rizal menuturkan masih ada cadangan emas yang relatif besar.

(Baca: Rizal Ramli: Kalau Kontrak Freeport Dicabut, Indonesia Dapat 16 Juta Kg Emas)

Meski, saat ini cadangan emas di Gunung Grasberg sudah habis, baru-baru ini ditemukan cadangan emas yang melimpah di sekitar kanan dan kiri lembah di bawah gunung tersebut.

Cadangan emas yang terkandung di dalamnya bisa mencapai 16 juta kilogram dan cadangan tembaganya bisa sampai 1,5 miliar kilogram, termasuk kandungan mineral langka lainnya.

(baca juga: Luhut: Tak Untungkan Indonesia, Kontrak Freeport akan Diputus)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement