Senin 16 Nov 2015 17:21 WIB

Pengusaha Prediksi Kinerja Ekspor tak Tertolong Hingga Akhir 2015

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nur Aini
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, kinerja ekspor-impor Indonesia sampai akhir tahun diprediksi masih menurun. Penurunan kinerja ekspor-impor ini dinilai sudah mulai terlihat sejak periode Juli-Agustus 2015.

"Salah satu yang bisa dilakukan oleh pemerintah yakni mengamankan pasar dalam negeri," ujar Hariyadi kepada Republika.co.id, Senin (16/11).

Hariyadi menambahkan, untuk mengamankan kinerja ekspor-impor pemerintah harus terus mendorong hilirisasi dan penggunaan produk dalam negeri. Namun, menurutnya tidak semua sektor industri mengalami penurunan. Salah satu industri yang sudah menunjukkan perbaikan yakni industri perhotelan dan penerbangan.

Menurut Hariyadi, perbaikan di sektor perhotelan disebabkan oleh meningkatnya wisatawan asing maupun lokal di sejumlah daerah. Selain itu, adanya pencabutan larangan lembaga pemerintah melakukan rapat di hotel juga membantu mendorong sektor industri tersebut.

"Penerbangan mulai membaik karena adanya kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga avtur," kata Hariyadi. 

Paket kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dinilai tidak bisa banyak membantu kinerja ekspor-impor, karena beberapa kebijakan baru bisa dirasakan dampaknya pada tahun depan. Menurut Hariyadi, kebijakan yang langsung dirasakan adalah pengaturan upah minimum, kebijakan revaluasi aset, dan potongan pajak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement