REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong agar pemakaian mata uang dolar AS dikurangi dalam transaksi perdagangan Internasional. Jokowi menyampaikan pemikirannya tersebut saat menghadiri KTT G20 di Turki, Ahad (15/11).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Jokowi ingin agar mata uang dunia selain dolar AS seperti euro dan yen, ditingkatkan penggunaannya dalam perdagangan bilateral.
"Jadi, tidak harus semua perdagangan menggunakan media USD," kata Bambang melalui siaran pers yang disebarkan Tim Komunikasi Presiden, Senin (16/11).
Bambang menjelaskan, upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS akan mengurangi tekanan terhadap pelemahan mata uang nasional akibat tingginya permintaan dolar AS.
"Ini menjadi intervensi kedua yang disampaikan bapak Presiden," ucap Bambang.