REPUBLIKA.CO.ID, Clerence Leonidas Fender atau yang lebih dikenal dengan nama Leo Fender merupakan satu dari segelintir pembuat instrumen gitar ternama di dunia. Fender memulai pembuatan gitarnya pada tahun 1946, dari hanya sebuah gudang kecil yang tadinya berupa bengkel reparasi radio disalah satu sudut terpencil di California, Amerika Serikat. Selain Fender jarang diketahui nama pembuat instrumen musik terlebih oleh penikmat musik awam.
Bagi para pecinta instrumen gitar di Tanah Air, kini tak perlu lagi merogoh kocek lebih dalam untuk berburu alat musik petik ini hingga ke luar negeri. Di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di daerah Malang, kita bisa menemukan para perajin gitar yang hasil produk rumahan ini tak kalah dengan produk gitar impor ataupun pabrikan besar. Salah satunya adalah Mokhammad Fauzi (41 tahun).
Kecintaan Fauzi terhadap gitar membuatnya menempuh jalan sebagai perajin gitar. Sejak 1988 Fauzi sudah bergelut dengan kayu mahoni, mabel dan cyprus, serta akrab dengan serutan, palu, triplek dan lain-lain. Sudah 27 tahun ia membuat gitar, dengan satu alasan sederhana yaitu ‘suka’.
Bila melihat gitar-gitar hasil produksi Fauzi, terlihat bahwa laki-laki murah senyum ini sangat memerhatikan kualitas dan detil pembuatannya. Hasil produksinya rapi. Seperti gitar akustik berwarna coklat muda. Hampir tidak ada beda dengan versi pabrikan Yamaha. Suara yang dihasilkan juga otentik dan jernih.
“Dari dulu belajarnya otodidak, dari buku-buku, tapi sampai sekarang masih belajar supaya lebih bagus lagi,” katanya kepada Republika, baru-baru ini.
Gitar buatan Fauzi diakui oleh para pelanggannya. Salah satu Aditya Septian Bayu (23 tahun). Adit sering tampil di kafe-kafe di Kota Malang. Karakter musiknya akustik dengan gaya finger style.
Diakui Adit, mencari gitar akustik yang cocok untuk gaya bermainnya cukup sulit. Namun ketika memesan gitar dari Fauzi, Adit sangat puas dengan hasil suara yang keluar. “Suaranya juga bagus, kualitasnya bersangi dengan pabrikan, harganya juga bersangi,” katanya.
Adit sudah memasan dua buah gitar sesuai kebutuhannya. Selain gitar pertama Adit juga butuh karakteristik gitar yang lain. Walaupun karakteristiknya berbeda Adit mempercayai Fauzi untuk membuat gitar keduanya. Karena ia yakin akan tetap mengeluarkan suara yang jernih.
Adit yakin dengan gitar buatan Fauzi ia mampu membuat musik yang berkualitas dan memanjakan telinga pendengar. Adit percaya suatu saat nanti dengan gitar buatan Fauzi ia akan menciptakan mahakarya.