Jumat 13 Nov 2015 10:55 WIB

Dolar AS Semakin Mendekati Rp 13.700

Mata uang rupiah
Foto: Republika.co.id
Mata uang rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (13/11) pagi, bergerak melemah 47 poin menjadi Rp 13.644 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.597 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih relatif stabil, pelaku pasar sedang menanti data angka defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang diperkirakan berkisar 1,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau lebih baik dari defisit dua persen pada kuartal sebelumnya," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, di Jakarta, Jumat (13/11).

Menurut dia, hal itu berpeluang menjadi sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah dan meningkatkan peluang dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Sentimen itu berpeluang bagi rupiah untuk bergerak menguat.

Sementara itu, lanjut dia, sentimen dari data klaim pengangguran yang masih tinggi dan defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat yang melebar dapat menahan laju dolar AS. Sementara angka produksi industri di kawasan Euro yang membaik juga akan membantu memperkuat mata uang euro terhadap dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan meski laju dolar AS masih mengalami kenaikan terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, namun masih cenderung terbatas.

"Penguatan dolar AS masih terbatas, sejumlah sentimen di dalam negeri masih ditanggapi positif terutama terkait dengan kondisi makroekonomi internal, di antaranya ekspektasi positif terhadap isi Paket Kebijakan VII," katanya.

"Target inflasi pemerintah di tahun 2015 di bawah empat persen, dan sejumlah harapan positif pemerintah terhadap perekonomian domestik akan menjaga fluktuasi rupiah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement