REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengakui ada kemungkinan stok beras nasional kurang karena ada penurunan produksi padi. Penurunan produksi terjadi akibat adanya musim kemarau yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
"Berdasarkan pengamatan dan laporan dari para anggota, kelihatannya kita memang kekurangan beras," kata Henry kepada Republika, Kamis (12/11).
Henry tidak bisa menyebutkan jumlah penurunan produksi. Namun yang pasti, musim kemarau telah menyebabkan hampir semua sawah tadah hujan tidak bisa ditanam. "Bahkan, lahan irigasi, menurut sebagian anggota kami juga tidak bisa ditanam," ujarnya.
Menipisnya stok beras inilah yang membuat pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras. Beras impor bahkan sudah masuk ke beberapa daerah di Indonesia. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, beras impor ini hanya dijadikan sebagai beras cadangan apabila beras lokal sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional.
Henry sebenarnya cukup menyayangkan sikap pemerintah yang melakukan impor beras. Pasalnya, impor beras ini dilakukan tanpa adanya data akurat mengenai jumlah stok beras dengan total kebutuhan konsumsi nasional.