REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kebijakan kenaikan suku bunga lebih awal oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), dinilai Dana Moneter Internasional (IMF) akan menimbulkan resiko yang lebih tinggi dibandingkan jika The Fed menunggu sedikit lebih lama.
"Saya tidak yakin bahwa risiko tindakan itu akan dahsyat, tapi mereka pasti akan lebih tinggi. Saya tidak melihat risiko besar sekali jika menunggu," kata Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeld, dalam sebuah wawancara, Selasa (10/11).
The Fed telah membuat pernyataan bahwa mereka bisa menaikkan secepatnya suku bunga pada Desember mendatang. Namun, The Fed belum memutuskan apakah kebijakan tersebut akan diambil sebelum mereka menggelar pertemuan pada 15-16 Desember 2015.