REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute Development for Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto memprediksi, pertumbuhan ekonomi di Triwulan IV akan sedikit membaik. Target untuk mencapai pertumbuhan 4,8 persen pun dianggapnya masih bisa dilakukan karena tekanan moneter mereda, nilai tukar rupiah mulai stabil, dan inflasi yang akan mengecil.
Kondisi tersebut, lanjutnya, merupakan peluang untuk merelaksasi kebijakan moneter. HArapannya, sektor usaha dapat tumbuh lebih tinggi.
"Kemarin Triwulan III pertumbuhan dari pengeluaran pemerintah lebih tinggi, nah di triwulan 4 ini berdasarkan faktor historis saja memang lebih tinggi," katanya, Jumat (6/11).
Ia memperkirakan, konsumsi menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi, lantaran di akhir tahun ada masyarakat kelas menengah yang liburan.
"Biasanya di akhir tahun mereka memanfaatkan liburan sehingga akan mendorong konsumsi terhadap ritel, restoran, dan transportasi," lanjutnya.
Tren liburan, kata dia, akan banyak diisi masyarakat untuk konsumsi, seperti belanja oleh-oleh. Selain itu, momentum Natal dan tahun baru juga dapat dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan konsumsi.
"Desember biasanya ada peningkatan permintaan," sambung dia.
Di akhir tahun juga, ia menilai akan ada stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari pemerintah.
"Beberapa tahun terakhir 50 persen dari anggaran pemerintah itu memang diterapkan di triwulan IV," katanya menambahkan.