Jumat 06 Nov 2015 17:37 WIB

Ekonomi Melambat, Penyaluran KCR Tetap Tinggi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
UMKM penerima KUR, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
UMKM penerima KUR, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meski kondisi ekonomi masih melambat, namun penyaluran Kredit Cinta Rakyat (KCR) masih tetap tinggi. Hal ini menunjukan minat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat tinggi terhadap program pinjaman berbunga 8,3 persen per tahun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jabar, Anton Gustoni, realisasi penyaluran KCR hingga 30 September 2015 telah mencapai Rp439,56 miliar. Nilai tersebut telah disalurkan kepada 13.396 debitur dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 30.425 orang.

"Meski kondisi ekonomi belum pulih namun penyaluran KCR kepada pelaku UMKM masih tetap tinggi," ujar Anton kepada wartawan, Jumat (5/11).

Anton mengatakan, KCR yang disalurkan melalui bank BJB ini justru menjadi andalan bagi pelaku usaha berskala kecil untuk mendapatkan pinjaman berbunga ringan ditengah ekonomi yang masih melambat.

Terlebih, program pinjaman ini juga mendapat dukungan penjaminan kredit dari Jamkrida sehingga dapat menyelesaikan hambatan akibat permasalahan agunan.

"KCR sangat membantu dan memudahkan para pelaku UMKM, mereka bisa mendapatkan dukungan permodalan," katanya.

Selain mendorong penyaluran, kata dia, pihaknya juga berupaya agar para debitur patuh terhadap pengembalian. Karena, ketaatan pengembalian sangat penting mengingat dana tersebut akan kembali disalurkan kepada pelaku lainnya.

Dari alokasi anggaran sebesar Rp335 miliar, kata Anton, nilai pengembalian KCR mencapai Rp185,97 miliar. Ini menunjukan para debitur sangat taat dalam pengembalian pinjaman. "Dana pengembalian dari debitur kita salurkan kembali," katanya.

Selain dari Pemprov, menurut Anton, pemerintah pusat juga menggejot program pinjaman bagi para pelaku UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pusat menargetkan penyaluran sebesar Rp30 triliun dalam kurun waktu September-Desember 2015. Adapun realisasinya masih dibawah 50 persen

Untuk mempercepat penyaluran, kata dia, pemerintah pusat memberikan subsidi sehingga bunga KUR turun dari 22 persen menjadi hanya 12 persen. "Minta pelaku UMKM Jabar terhadap KUR juga tinggi, kontribusi serapan kita lebih dari 20 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement