REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) AS Janet Yellen mengatakan pihaknya bisa mulai menaikkan suku bunga jangka pendek pada pertemuan kebijakan Desember karena ekonomi AS berkinerja baik.
The Fed memperkirakan ekonomi akan terus tumbuh pada kecepatan yang cukup untuk menghasilkan perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan mengembalikan inflasi ke target dua persen dalam jangka menengah.
"Jika informasi yang masuk mendukung ekspektasi itu, maka pernyataan kami menunjukkan bahwa Desember akan menjadi kemungkinan (menaikkan suku bunga)," kata Yellen, Rabu (4/11).
Pertemuan kebijakan berikutnya dijadwalkan 15-16 Desember. Yellen mengatakan keputusan menaikkan suku bunga pada Desember akan bergantung pada penilaian unit kebijakan The Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tentang prospek ekonomi pada waktu itu dan penilaian yang akan diinformasikan oleh semua data yang ada saat ini dan kemudian hari.
Ketua The Fed menyatakan optimistis bahwa ekonomi AS akan berada di jalur untuk memenuhi target inflasi dan lapangan kerja bank sentral. "Pada saat ini saya melihat ekonomi AS sebagai berkinerja baik," ungkapnya.
Yellen mengatakan pengeluaran domestik telah tumbuh pada kecepatan yang solid dan beberapa risiko penurunan telah berkurang sehubungan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan global.
Beberapa pejabat utama The Fed lainnya, termasuk Wakil Ketua Stanley Fischer dan Kepala Cabang Federal Reserve New York William Dudley, juga telah mengisyaratkan bahwa akan tepat untuk menaikkan suku bunga tahun ini karena pasar kerja terus membaik.
The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek mendekati nol sejak Desember 2008. Dalam pertemuan September, The Fed menunda kenaikan suku bunga pertama dari posisi terendah mereka karena perlambatan ekonomi global.