REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) akan memperluas kerja sama pencetakan uang dan dokumen berharga dengan dua negara di Afrika, sebagai bentuk ekspansi bisnis Peruri di luar negeri.
"Penjajakan kerja sama dengan dua negara di Afrika sedang berlangsung. Diharapkan tahun depan (2016) sudah ada 'order' atau pemesan pencetakan bisa pencetakan uang, materai, maupun passport," kata Direktur Perencanan Peruri Atje Muhammad Darjan, usai Press Konferensi Pencapaian Kinerja Triwulan III Peruri, di Jakarta, Rabu (4/11).
Menurut Atje, ekspansi bisnis Peruri ke Afrika mendapat dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri RI sebagai lembaga yang menjembatani kerja sama dengan kedua negara itu. Atje tidak menjelaskan lebih lanjut dua negara yang sedang dijajaki tersebut karena alasan kerahasiaan.
Ia hanya menjelaskan bahwa saat ini negara-negara Afrika, terutama Afrika Selatan sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga membutuhan tambahan kapasitas pasokan produk-produk percetakan uang dan dokumen. "Bagi Peruri, kerja sama ini dapat memperluas pasar pada luar negeri, setelah Argentina, Nepal, Sri Lanka, Filipina," ujarnya.
Dengan Nepal, kerja sama Peruri pernah menyediakan uang kertas dan uang logam. Sedangkan dengan Sri Lanka, Peruri memenuhi pesanan 500.000-1,6 juta pasport dalam setahun. Sementara dengan Filipina, Peruri mendapat pesanan sebanyak 32,8 juta keping perangko dari Philippines Postal Corporation.