Senin 02 Nov 2015 13:20 WIB

BNI Syariah Hati-Hati Salurkan Pembiayaan Mikro

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melayani nasabah di banking hall Bank BNI Syariah, Jakarta, beberapa waktu lalu..
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan melayani nasabah di banking hall Bank BNI Syariah, Jakarta, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BNI Syariah berhati-hati menangani pembiayaan mikro agar kualitasnya tak memburuk. Di sisi lain, BNI Syariah juga tetap fokus pada bisnis unggulannya pada pembiayaan griya.

Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, BNI Syariah punya cabang yang pembiayaannya macet karena masuk pada pembiayaan mikro di sektor komoditas. Harga komoditas anjlok seperti ini, petani karet dan sawit sulit bayar. Belum lagi pertambangan yang juga terimbas.

Mikro, kata Dinno, sebenarnya tetap tumbuh 20 persen. Hanya saja ditahan tidak sekencang tahun-tahun sebelumnya agar kualitasnya tidak memburuk.

''Tunggu situasi membaik,'' ungkap Dinno. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) mikro BNI Syariah per September 2015 sebesar 6,45 persen.

BNI Syariah berupaya jaga kualitas dengan kehati-hatian dan mitigasi risiko. Pun fokus pada model bisnis yang dikuasai di pembiayaan rumah pertama dengan harga kurang dari Rp 500 juta.

Penanganan pembiayaan terindikasi bermasalah juga dilakukan dengan adanya unit khusus pengawasan dan pengumpulan pengembalian pembiayaan. Whistle blower internal fraud system juga diaktifkan.

''Penting untuk fokus dan punya bisnis model yang sesuai karakter masing-masing bank atau unit syaruah,'' kata Dinno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement