Sabtu 31 Oct 2015 00:56 WIB

Terkait Kerja Sama Perdagangan, Ini Saran SBY untuk Jokowi

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: Andi Nur Aminah
Indonesia menjadi pemasok tenaga kerja murah bagi perusahaan asing. (ilustrasi)
Foto: karyaburuh.blogspot.com
Indonesia menjadi pemasok tenaga kerja murah bagi perusahaan asing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada beberapa hal yang harus dipastikan Presiden Joko Widodo sebelum benar-benar memutuskan bergabung dengan kerja sama perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP). SBY mengatakan hal pertama yang harus diperhatikan adalah Indonesia harus mendapatkan keuntungan nyata dalam pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. 

Selain itu, Indonesia juga mempersiapkan pelaku bisnis dan masyarakat. Begitu pula kebijakan dan regulasi, serta infrastruktur dan juga konektivitas domestik. "Negosiasi kita harus kuat, jangan sampai kita hanya dapat sedikit. Lagipula, negosiasasi 12 negara TPP telah tuntas 5 Oktober 2015 lalu," tulis SBY melalui akun twitter-nya. 

Pemerintah juga diharapkan dapat meminta pendapat dari para ekonom, dunia usaha serta masyarakat. "Satu lagi, TPP seperti juga AIIB ada sisi geopolitiknya. Pastikan kita bersahabat dengan semua mitra kita, termasuk Amerika, Tiongkok dan Jepang," ucap SBY. 

SBY mengatakan, kita harus memastikan dengan pihak manapun kita bekerja sama, kepentingan nasional Indonesia di atas segalanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement