REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat, meluncurkan dua produk ritel baru. Dua produk itu, masing-masing rotus bibit cabai dan rotus bibit tomat. Bibit sayuran ini, diharapkan bisa menjawab 'kegalauan' petani saat tak bisa bertanam padi musim kemarau.
Sekertaris PT Pupuk Kujang Cikampek, Iyus Rusmana, mengatakan, bibit palawija ini bisa jadi pilihan alternatif bagi petani. Terutama saat musim kemarau. Bila, musim panas ini petani kesulitan air untuk menanam padi, maka ada pilihan lain yakni menanam cabai atau tomat.
"Saat ini, kedua bibit sayuran ini masih diujicobakan. Bila hasilnya bagus, kita akan produksi massal," ujar Iyus, kepada Republika.co.id, Selasa (27/10).
Sementara itu, Superintendent Ritel Non PSO PT Pupuk Kujang, Aviv Ahmad Fadil, mengatakan, saat ini pihaknya telah memroduksi 1.000 paket bibit kedua hortus tersebut. Bibit tersebut, diproduksi di lahan seluas 200 hektare. "Kita masih uji free marketing," ujarnya.
Kebutuhan benih cabai dan tomat ini, untuk per hektarenya sekitar tiga sampai lima pak. Satu pak nya, berisi 200 butir bibit. Sedangkan, masa tanam cabai dan tomat mulai dari nol hari sampai panen itu sekitar enam bulan. Setelah itu, petani bisa memanennya maksimal tujuh kali.
Keunggulan dari benih cabai dan tomat ini, di antaranya tahan terhadap cuaca ekstrim, tahan hama, serta benihnya tumbuh lebih cepat. Bisa dikatakan, menyamai benih unggul atau hibrida.