Rabu 21 Oct 2015 22:19 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Perumahan Pekerja Berupah Rendah

 Nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, Samih Sawiris, dan Presiden Direktur Syailendra Capital mewakili Syailendra Group, Jos Parengkuan yang digelar di Financial Hall, Jakarta, Rabu (21/10).
Nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, Samih Sawiris, dan Presiden Direktur Syailendra Capital mewakili Syailendra Group, Jos Parengkuan yang digelar di Financial Hall, Jakarta, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan akan membangun kota terpadu yang berkualitas dan terjangkau bagi pekerja berpenghasilan rendah. Perumahan tersebut akan dibangun di lahan seluas 200 hektar di Jawa Barat.

Untuk mewujudkan hal itu BPJS Ketenagakerjaan menggandeng mitra strategis Syailendra Housing Communities Asia, Samih Sawiris, yang merupakan chairman Orascom Housing Communities, dan Syailendra Capital. Kerjasama diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya, Samih Sawiris, dan Presiden Direktur Syailendra Capital mewakili Syailendra Group, Jos Parengkuan yang digelar di Financial Hall, Jakarta.

Dalam sambutannya, Jos Parengkuan menjelaskan, kerjasama ini tidak hanya bertujuan untuk membangun kota terpadu yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, namun juga menyediakan kualitas hidup yang lebih baik dalam suatu kota yang ramah lingkungan dan mandiri yang dilengkapi dengan  beragam fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, fasilitas olahraga, tempat ibadah, water treatment, pengolahan sampah, dan sarana transportasi.

“Merupakan kebanggaan bagi kami untuk dapat bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Samih Sawiris dalam proyek yang sangat penting ini, yang tidak hanya secara signifikan berkontribusi terhadap program Sejuta Rumah pemerintah Indonesia, namun yang lebih utama adalah menyediakan kualitas hidup yang lebih baik untuk MBR.  OHC akan menginvestasikan sejumlah modal untuk proyek ini dan membawa keahlian mereka dalam membangun hunian yang berkualitas dan terjangkau,” kata Jos, Rabu (21/10).

Proyek yang diperkirakan menelan biaya sekitar USD200-250 juta ini akan membangun hunian bertingkat rendah yang dapat menampung hingga 30 ribu keluarga. Syailendra Capital berencana mengelola partisipasi investor lokal dalam proyek ini melalui struktur Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). “Ini akan menjadi RDPT pertama di Indonesia yang melakukan investasi di proyek perumahan dalam skala sebesar ini,” kata Jos.

Dirut BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya mengatakan BPJS Ketenagakerjaan menyambut baik proyek pembangunan rumah terpadu ini karena akan memberi nilai tambah baik bagi masyarakat maupun negara. “Kami menyadari banyaknya jumlah backlog perumahan di Indonesia termasuk untuk para anggota BPJS Ketenagakerjaan, dan kami telah secara aktif mencari solusi untuk membantu mempercepat realisasi Program Sejuta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Elvyn.

Menurutnya, sudah banyak pengembang yang membangun perumahan terjangkau, namun belum ada yang memiliki konsep terintegrasi yang unik seperti yang ditawarkan oleh proyek ini. "Untuk mendukung pelaksanaan proyek ini lebih lanjut, kami berencana untuk bekerjasama dengan sejumlah bank dalam menyediakan kredit pembiayaan rumah bersubsidi," ujarnya.

Samih Sawiris menambahkan, dengan kondisi harga tanah yang terus meningkat, akan semakin sulit bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Saat ini terdapat sedikitnya 34 juta  MBR di Indonesia. “Melalui proyek ini kami berharap dapat memberi solusi terbaik bagi MBR untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan harga yang terjangkau, sekaligus mewariskan aset yang berharga bagi generasi berikutnya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement