REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengatakan persoalan inflasi pada sektor makanan, kerap disebabkan adanya perbedaan data antara kementerian dan lembaga.
Menurutnya, kondisi tersebut yang menyulitkan untuk tahu pasti berapa angka inflasi yang tepat. Padahal, angka tersebut sangat penting dalam mencari solusi dan kebijakan yang akan dilakukan pemerintah.
"Data BPS dan Kementan sering tidak sinkron. Kalau data sudah salah, kebijakannya pasti salah," kata dia di Jakarta, Rabu (21/10).
Untuk itu, ia mengharapkan, pembenahan dapat dimulai dengan memperbaiki data, agar inflasi sektor ini dapat turun.
"Kalau produksi ada tapi harga naik terus, pasti ada yang enggak nyambung. Ini data masih kacau balau menurut saya," katanya.