REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sucipto menegaskan perusahaan yang dia pimpin tidak akan terpengaruh oleh penangkapan pimpinan China Sonangol Sam Pa beberapa waktu lalu. Sejak awal tahun Pertamina dengan Sonangol EP menjalin kerja sama perdagangan termasuk pengadaan minyak mentah.
Meski demikian, Dwi mengungkapkan hingga kini belum ada tindak lanjut dari kedua pihak perihal kerja sama tersebut. Tersandungnya Sam Pa dalam kasus korupsi diyakini tidak akan berdampak pada jalannya bisnis Pertamina.
"Tidak ada. Karena memang belum ada kerja sama. Kita bisnis biasa saja. Sejauh ini perjanjian itu belum ada tindak lanjut. Tapi kalau ada hubungan dengan pertamina itu sebatas hubungan bisnis biasa," ujar Dwi di Jakarta, Selasa (20/10).
Dwi mengakui, sejak awal kerja sama dilakukan dengan Angola Sonangol. Namun, kemudian Cina Sonangol (tempat Sam Pa memimpin) ditunjuk untuk menindaklanjuti kerja sama yang ada.
"Tapi ternyata setelah kita lihat ada pembelian diskon ternyata tidak bisa dan kembali ke B to B biasa. Jadi ya sudah. Tidak ada special treatment," ujar Dwi.
Pemilik perusahaan minyak Senangol, Sam Pa ditahan dalam investigasi yang dilakukan oleh Partai Komunis Cina di sebuah hotel di Beijing pada Kamis (8/10) lalu. Sam Pa ditangkap satu hari setelah penyelidikan terhadap Gubernur Provinsi Fujian yang juga pimpinan kilang minyak besar di China Sinopec, Su Shulin, atas kasus korupsi. Sam Pa diduga terlibat dalam tindakan yang dilakukan oleh Shulin.