REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan kebijakan perbaikan kualitas pendidikan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara-negara berkembang Asia pada dekade-dekade mendatang.
"Kurangnya tenaga ahli dan kecocokan (antara pendidikan dan dunia kerja) menjadi permasalahan serius di banyak negara-negara berkembang, termasuk di Asia," kata Ekonom Utama ADB Shang Jin Wei dalam keterangan tertulis, Selasa (20/10).
Berdasarkan laporan terbaru ADB, rata-rata jumlah anak yang bersekolah di kawasan Asia Pasifik mengganda pada jangka waktu antara 1970 dan 2010.Namun, lanjutnya, hal tersebut dinilai masih belum memadai untuk menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar ahli dan memadai guna memenuhi tantangan masa depan.
"Mengatasi masalah ini dapat menjadi penting guna menjadi sumber pertumbuhan. Penghasilan per kapita di negara berkembang Asia pada umumnya dapat mengganda dalam periode 20 tahun berikutnya bila keahlian kognitif dapat secara progresif mengapai tingkatan yang ada di negara-negara maju," katanya.