REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Muhammad Hafil, Wartawan Republika
Perintah evakuasi dari kapten pilot terdengar oleh tiga orang pramugari pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG970 rute Jakarta-Padang, Sumatera Barat, Ahad (2/8) malam. Pilot memerintahkan itu karena pesawat tergelincir saat mendarat akibat landasan di Bandara International Minangkabau tergenang air.
Tiga orang pramugari yang sedang duduk di kursi khusus pramugari langsung melepas sabuk pengaman. Seorang pramugari memberi pengumuman kepada ratusan penumpang melalui pengeras suara agar tetap tenang.
"Sebelum pramugari mengumumkan agar penumpang tenang, pramugarinya harus lebih tenang terlebih dahulu. Karena jika pramugarinya tidak tenang maka penumpang akan seribu kali lebih tidak tenang," kata Chief Flight Attendant Citilink Indonesia, Virna Puspitarani, kepada Republika.co.id, saat menceritakan pengalaman tiga anak buahnya tersebut saat kondisi darurat di dalam pesawat, Selasa (20/10).
Dua orang pramugari lainnya dengan cekatan membuka pintu pesawat yang berada di bagian depan. Setelah melihat keadaan di luar aman, 174 orang penumpang yang ada di dalam pesawat diperintahkan untuk segera keluar.
Di luar, hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Namun, para penumpang itu berhasil dievakuasi dari pesawat menuju ke tempat aman di bandara. Tidak ada korban dalam peristiwa itu. "Alhamdulillah, pada saat itu pramugari dan pilot sudah melakukan tindakan penyelamatan dalam keadaan darurat sesuai standard operating procedure," kata Virna.
Belakangan diketahui, pesawat dengan nomor registrasi PK-GQG jenis Airbus A320 itu keluar dari runaway ke sisi kiri landasan. Setelah seluruh penumpang diamankan, badan pesawat kemudian dievakuasi kembali ke jalur landasan.
Menurut Virna, setiap pramugari Citilink dibekali kemampuan khusus menghadapi kondisi darurat. Dia dituntut untuk tetap tenang dan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat dalam kondisi darurat seperti tergelincirnya pesawat.
"Ya, walaupun pada dasarnya manusiawi jika ada pramugari yang terkejut jika menghadapi situasi seperti itu, tapi kita selalu melatih bagaimana seorang pramugari harus tetap tenang untuk mengambil tindakan penyelematan," kata Virna.
Vice President Corporate Communication Citilink Benny S Butarbutar menambahkan, peran pramugari dalam keselamatan penerbangan tak bisa dipandang sebelah mata. Karena itu, pramugari citilink dibekali empat kemampuan. Mulai dari pelayanan, kemampuan bertahan di situasi krisis, kemampuan penyelamatan, dan kemampuan menghadapi keadaan darurat."Misalnya, jika ada penumpang yang terluka atau melahirkan," kata Benny.
Selain empat kemampuan tadi, pramugari Citilink harus memiliki sikap tegas dalam menegakkan peraturan keselamatan penerbangan. Misalnya, soal larangan merokok.
Dalam sebuah penerbangan rute Jakarta-Bengkulu pada 20 Juli 2014 lalu, lanjut Benny, pramugari Citilink bahkan harus 'menindak' seorang penumpang pria yang ketahuan merokok di toilet bagian belakang pesawat. Tidak hanya menegur, pramugari yang sedang bertugas itu melaporkan kepada pilot tentang kejadian tersebut. Akhirnya, penumpang itu harus berurusan dengan pihak keamanan bandara setelah mendarat. "Ini karena perbuatan penumpang tersebut mengancam keselamatan penerbangan," kata Benny.
Tidak hanya tegas dalam kasus penumpang yang melanggar dan mengancam keselamatan penerbangan, tetapi juga terhadap penumpang yang mengancam keselamatan dirinya sendiri. Dalam sebuah penerbangan Jakarta-Denpasar misalnya, pramugari Citilink 'menindak' seorang penumpang yang menggunakan narkoba yang juga dilakukan di toilet pesawat."Pramugari Citilink tahu ciri-ciri orang yang menggunakan narkoba," kata Benny.
Setelah diperiksa di atas pesawat, ternyata penumpang itu memang menggunakan dosis obat-obatan yang tidak sesuai takaran. Sehingga, dia dikategorikan sebagai seorang yang menggunakan narkoba. Akhirnya, penumpang itupun dipaksa untuk berurusan dengan pihak keamanan bandara setelah mendarat.
"Itulah karakter pramugari Citilink kita. Di balik kerahaman senyumnya, tersimpan ketegasan menegakan peraturan demi keselamatan penerbangan," kata Benny.