REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjajaki kerja sama dengan tiga bank dan asosiasi bisnis Korea Selatan guna meningkatkan arus investasi asing langsung ke Indonesia.
Lembaga perbankan itu adalah KEB Hana Bank, Woori Bank dan Shinhan Bank serta asosiasi bisnis Federation of Korean Industries (FKI).
"Bentuk kerja sama tersebut dapat memperluas jalur informasi mengenai potensi investasi dan 'network' dengan investor-investor potensial," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/10).
Ia menambahkan, kerja sama tersebut juga mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam rangka memfasilitasi investor asal Indonesia untuk berinvestasi di luar negeri. KEB Hana Bank memiliki ribuan cabang di Korea Selatan dan jaringan yang luas di 22 negara di seluruh dunia. Bank tersebut mengawali bisnisnya di Indonesia dengan mengakuisisi Bank Bintang Manunggal pada 2007.
Sedangkan Woori Bank yang memiliki jaringan yang tersebar di beberapa negara di Asia, Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika itu didirikan pada 1899 di Korea Selatan dengan nama Daehan Cheonil Bank. Saat ini Bank Woori Saudara memiliki lebih dari 20 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Ada pun Shinhan Bank merupakan bank pertama di Korea Selatan yang didirikan pada 1897 dengan nama Hanseong Bank. Di Indonesia, bank tersebut sedang dalam proses mengakuisisi dua bank yakni Centratama National Bank yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur, dan Bank Metro Express yang berpusat di Bandung, Jawa Barat.
Direktur Kerja Sama Dunia Usaha Internasional Indra Darmawan menambahkan bahwa ketiga bank Korsel dan asosiasi bisnis FKI tersebut menyambut baik rencana kerja sama promosi investasi di kedua negara. Kerja sama itu mencakup kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan investasi dari Korea Selatan ke Indonesia dan sebaliknya.