Jumat 16 Oct 2015 07:54 WIB

Menteri ESDM Berencana Kerja Sama Energi dengan Konglomerasi Iran

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Winda Destiana Putri
Sudirman Said
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Energi Iran dan Indonesia menekankan perluasan hubungan bilateral di sektor energi dalam pertemuan tertutup pada hari Rabu 14 Oktober 2015. Mereka juga menyerukan keterlibatan lebih lanjut dari perusahaan Iran di pasar energi Indonesia.

Kerja sama itu rencanaya akan dijalin bersama MAPNA Group yang merupakan konglomerasi perusahaan Iran. Konglomerasi ini terdiri dari 41 perusahaan yang beroperasi di area konstruksi dan pengembangan pembangkit listrik termal di bawah skema EPC, pembangkit listrik independen (IPP), minyak dan gas serta Lokomotif.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Sudirman Said mengatakan, untuk Indonesia, meningkatkan kapasitas pembangkit energi merupakan strategi kunci dalam pembangunan ekonomi, meskipun pada saat ini terdapat adanya beberapa kekurangan dalam hal ini.

Pendekatan pemerintah Indonesia adalah untuk diversifikasi sumber energi dan mengeksploitasi energi bersih dan terbarukan seperti matahari, angin dan sumber panas bumi.

Sudirman Said juga menyatakan puas dengan projek overhaul Belawan dan proyek  perpanjangan umur pakai (LTE) dari MAPNA. Dia juga berharap untuk dapat melakukan kerjasama dengan konglomerat tersebut dalam sektor energi Indonesia di masa depan.

Selain itu, Presiden MAPNA Grup Abbas Aliabadi pun mengatakan minatnya dalam melakukan investasi dan keterlibatan aktif dalam pasar energi Indonesia.

"Untuk tahap pertama, MAPNA siap untuk berinvestasi di sektor kelistrikan di Indonesia dalam rangka meningkatkan kapasitas pembangkit listrik negara untuk seribu megawatt," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id Kamis (15/10). Aliabadi juga mengusulkan MAPNA untuk menjalankan pusat pelayanan pembangkit listrik di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement