Rabu 14 Oct 2015 07:30 WIB

SMF Berikan Likuiditas Kepada BPD

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)
Foto: smf-indonesia.co.id
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) memberikan likuiditas kepada Bank Pembangunan Daerah guna memperbesar kemungkinan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di daerah. "Bentuk kredit BPD saat ini masih kredit multi guna, kami berusaha memberikan likuiditas kepada BPD untuk KPR daerah," kata Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto di Jakarta, Rabu (14/10).

Ia menuturkan dengan adanya perubahan aturan, terutama mengenai pemisahan KPR dari KMG, dalam rangka program pembangunan "Sejuta Rumah" untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), BPD mempunyai peran tambahan di daerah dalam menyalurkan KPR.

Raharjo mengatakan sudah ada BPD yang bermain di KPR, akan tetapi umumnya BPD yang memiliki program KPR itu masih kurang. Sebanyak tiga BPD kini tengah menjalin kerja sama dengan SMF, dua di antaranya yakni BPD Bali dan Jateng yang sudah melakukan nota kesepahaman, sedangkan BPD Kalbar yang sudah mencairkan pinjaman dari SMF.

Potensi penyaluran pembiayaan sekunder perumahan kepada BPD itu, masih besar di daerah masing-masing. Ke depannya, SMF akan terus berupaya meningkatkan jalinan kerja sama dengan BPD.

Raharjo juga mengatakan bahwa pertumbuhan penyaluran pinjaman sampai September 2015 naik 20,33 persen dengan perbandingan tahun kemarin, hal itu menyebabkan penyaluran mencapai Rp 2,1 triliun. Sampai dengan kuartal III 2015, SMF telah berhasil penyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR Rp 2,18 triliun atau 62 persen dari target 2015.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal dari sektor pembiayaan perumahan dari 2006 sampai dengan 30 September 2015 mencapai Rp 18,73 triliun untuk 398.819 debitur KPR. Jumlah tersebut meningkat 35 persen daripada posisi 30 September 2014 yang sebesar Rp 13,83 triliun.

Raharjo menjelaskan beberapa penyebab naiknya laba bersih, salah satunya semakin banyak jumlah warga di Indonesia yang membutuhkan rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement